WARTABUMI.COM, SEMARANG – Pimpinan Wilayah (PW) Pagar Nusa Jawa Tengah mendesak pihak Kepolisian agar segera menetapkan 3 tersangka pengeroyokan yang menewaskan seorang anggota Pagar Nusa asal kota Semarang.
Desakan itu disampaikan Ketua PW Pagar Nusa Jateng Arief Rohman ketika bertakziah di rumah duka, di Dusun Blancir Kelurahan Plamongansari Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Senin (30/12/2025) malam.
Untuk memastikan proses hukum, Arief Rohman menelpon Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha. Seluruh keluarga (alm) Mohamad Bimo Saputra, dan teman-teman Bimo bisa mendengar percakapan tersebut lantaran sambungan telepon dengan dalam mode panggilan suara luar (loudspeaker).
“Pak Kapolres. Bagaimana perkembangan penangangannya. Berapa yang sudah ditangkap. Dan kapan ditetapkan tersangka?,” tanya Gus Arief, sapaan akrabnya.
Terdengar jawaban suara dari Kapolres Demak; “Kami sudah menangkap 3 orang. Dan bertambah lagi. Anggota kami terus mengumpulkan keterangan para saksi. Segera akan kami umumkan tersangka,” jawab Ari Cahya.
Arief yang juga Bupati Blora memberi penegasan bahwa dirinya telah berkomunikasi juga dengan Kapolda Jateng untuk memantau perkembangan penyeledikan.
“Baik. Pak Kapolda juga sudah kontak dengan saya. Harus segera ada penetapan tersangka. Karena ini juga menjadi perhatian Pimpinan Pusat Pagar Nusa,” tuturnya.
Keluarga Bimo Tidak Terima
Setelah memberikan informasi kepastian hukum atas kasus dugaan penganiayaan yang berujung menewaskan, Arief bertanya kepada Nadirin, ayah Bimo yang jadi korban malam itu. “Pak Nadirin, bagaimana perasaan dan harapan bapak?” tanya Arief.
Nadirin sebagai seorang ayah nampak masih belum bisa menerima kenyataan, meski menahan amarah di dada, ia ingin hukum yang setimpal bagi para pelaku kejahatan.
“Ya tentu keluarga kami harus mendapat keadilan. Nyawa anak saya harus diganti nyawa juga,” jawabnya.
Tak hanya itu, Nadirin juga meminta agar memburu Geng Skateboard karena dari semua pelaku pengeroyokan, ada satu pelaku yang memukul Bimo menggunakan papan Skateboard. Menurut dugaan, pukulan itulah yang paling mematikan.
“Jangan hanya memburu Geng Motor. Buru juga Geng Skateboard,” ucapnya dengan suara berat menahan luapan emosi.
Mendengar hal itu, Arief mengajak Nadirin dan para kader Pagar Nusa untuk mempercayakan proses kasus tersebut kepada kepolisian. Meski begitu, ia juga berpesan agar semua terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas. Usai doa bersama untuk kepergian (alm) Bimo, Arief berpamitan dengan keluarga.
Tahan Amarah Kader
Nampaknya para wartawan juga sabar menunggu di depan rumah duka untuk mewawancarai Arief Rohman. Kepada para wartawan Arief menyatakan, pihaknya meminta Polisi benar-benar serius menangani kasus tersebut.
Mereka penasaran dengan respons Arief Rohman atas kedatangan beberapa rombongan pendekar silat Pagar Nusa dari sekitar Semarang yang ingin menuntut balas terhadap para pelaku pengeroyokan yang menewaskan Muhammad Bimo Saputra.
“Ya. Kami telah sekuat tenaga menahan amarah mereka. Kami imbau para pendekar di Semarang dan Demak dan yang berdatangan dari luar daerah, mohon tidak bertindak diluar komando organisasi,” tandasnya.
Menutup kunjungan, Arief Rohman bersama Komandan Pasukan Inti Pagar Nusa Jawa Tengah A Zaenal Muttaqin, Biro Hukum dan Advokasi Pagar Nusa Jateng Lukman Muhajir beserta rombongan berziarah di makam Bimo, yang berada persis di samping Pondok Pesantren Kyai Ageng Fatah Plamongansari. (*)


